Kebutuhan Dasar Bimbingan Di SD
Masalah-masalah yang dialami siswa dapat terjadi oleh
berbagai sebab, baik yang bersumber dari sisiwa itu sendiri maupun yang
bersumber dari lingkunganya. Sebab-sebab yang bersumber dari diri siswa itu
sendiri yaitu pada dasarnya terkait dengan upaya mewujudkan tugas-tugas
perkembangan, upaya memenihi kebutuhan-kebutuhannya. Sedangka sebaba-sebab yang
bersumber dari lingkunannya terkait dengan dipengaruhi kondisi rumah tangga,
kondisi sekolah dan kondisi sosial budaya yang kurang menguntungkan.
Tingkah laku salah satu siswa sekolah dasar tampak
berbeda, tidak separti teman-teman yang lain. Dia tampak sendirian, lemas,
penakut, tidak bahagia, tidak bersemangat, tidak memiliki seorang temanpun dan
teman-teman kelasnya tidak ada yang menyukainya.
Gambar di atas merupakan contoh maslah siswa disekolah
dasar. Dengan separti itu maka proses belajar-mengajar akan mengalami banyak
kendala, bagi siswa itu sendiri, masalah-masalah yang di alaminya akan
berdampak pada perkembangannya.
Siswa dapat dibantu untuk mengatasi masalah-masalah yang
dihadapinya, baik masalah yang dihadapi sekarang maupun masalah yang mungkin
timbul pada masa yang akan datang. Dalam hal ini bimbingan dan konseling dapat
memeinkan peran yang amat penting. Sejalan dengan sebab sebab terjadinya
masalah, maka kebutuhan bimbimngan di sekolah dasar bertolak dari upaya-upaya
berikut ini.
1. Membantu Murid Dalam Mewujudkan Tugas-tugas
Perkembangannya.
Tugas
perkembangan adalah suatu tugas yang timbul pada suatu masa tertentu dalam
kehidupan seseorang. Keberhasilan seorang individu menunaikan tugas-tugas
perkembengannya secara baik akan memungkinkan individu itu memperoleh
kebeahagian dalam hidupnya, dan akan mempermudah dirinya dalam melaksanakan
tugas-tugas perkembangan berikutnya. Sebaliknya, kegagalan dalam menunaikan
tugas-tugas perkembangan dapat menyebabkan ketidakbahagiaan dalam individu, dan
mempersulit dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan
berikutnya.
Sehubungan
diatas, Havighurst menyatakan ada sejumlah tugas perkembangan yang harus
dilaksanakan pada anak-anak tingkat sekolah dasar(6-12), yaitu:
1) Mempelajari ketrampilan- ketererampilan fisik yang
diperlukan untuk bermain
2) Mengembangkan keseluruhan sikap terhadap diri sendiri sebagai
organisme yang sedang tumbuh.
3) Belajar bergaul denan teman-temannya
4) Mengambangkan ketermpilan-keterampilan dasar dalam
membaca, menulis dan berhitung.
5) Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari.
6) Mengembangkan kata hati dan norma-norma
7) Mendapatkan kebebasan pribadi
8) Mempelajari peranan sosial, baik sebagai wanita maupun
pria
9) Mengambangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan badan
sosial.
Guru
perlu memahami konsep-konsep tenteng tugas-tugas perkembangan diatas. Dengan
memahami konsep tersebut, guru tidak saja dapat mencari dan menyatakan tujuan
tujuan pendidikan disekolah tetapi dapat melaksanakan pendidikan sesuai dengan
tingkat kematangan, kesiapan dan kebutuhan anak.
2. Membantu Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan Dasar Siswa
Sebagaimana
manusia umumnya, maka siswa memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar tertentu. Maslow
(Ngalim Porwanto, 1990:77) mengemukakan ada lima kebutuhan dasar manusia.
Secara hirarkis, kelima kebutuhan dasar itu digambarkan sebagai berikut ini.
Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan dasar yang bersifat
primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme
manusia separti kebutuhan makanan, pakaian dan perumahan.
Kebutuhan rasa aman kebutuhan untuk terbebas dari rasa takut, terlindung dari
bahaya, ancaman penyakit dan perlakuan tidak adil.
Kebutuhan kasih sayang yaitu ebutuhan untuk merasa dicintai dan di miliki serta
di sayangi oleh orang lain
Kebutuhan panghargaan yaitu kebutuhan akan penghargaan atas prestasi,
kemampuan, kedudukan, pangkat dan sebagainya.
Kebutuhan aktualiasasi diri yaitu kebutuhan untuk
menyampaikan atau memunjukan kemempuan diri secara maksimum dan kreatif.
Kebutuhan-kebuthan yang terpenuhi itu akan dapat
mendatangkan kepuasan, kesenangan, dan kebahagiaan bagi orang yang
bersangkutan. Sebaliknya, kebutuhan-kebutuan yang tidak terpenuhi dapat
mendatangkan kesulitan, ketidaksenangan, dan ketidakbahagiaan pada diri orang
yang bersangkutan. Bagi siswa siswa di sekolah, terpenuhinya kebutuha-kebutuhan
itu akan memungkinkan dapat mencapai perkembangan secara optimal. Tugas
bimbingan dan konseling yang terpenting dalam hal ini adalah membantu agar anak
didik dapat memperoleh kemudahan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.
Kebutuhan
akan layanan bimbingan di sekolah dasar bertolak dari kebutuhan dan masalah
perkembangan siswa, temuan lapangan (Sunnaryo Kartadinata, 1992; Sutaryat
Trisnamansyah dkk, 1992) menunjukkan bahwa masalah-masalah perkembangan siswa
sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi dan
sosial. Masalah-masalah perkembangan ini memunculkan kebutuhan akan layanan
bimbingan di sekolah dasar. Sisi lain yang memunculkan layanan kebutuhan akan
layanan bimbingan sekolah dasar ialah rentang keragaman individual siswa yang
amat lebar. Tentang keragaman siswa sekolah dasar bergerak dari siswa yang
sangat pandai sampai dengan yang sangat kurang, dari siswa yang sangat mudah
menyesuaikan diri terhadap program sampai dengan siswa yang sulit menyesuaikan
diri, dari siswa yang tidak bermasalah sampai dengan dsiswa yang sarat akan
masalah. Kondisi seperti ini akan memunculkan populasi khusus yang menjadi
target layanan bimbingan, anatara lain mencakup:
a. siswa dengan
kecerdasan dan kemampuan diri
b. siswa yang mengalami
kesulitan belajar
c. siswa dengan perilaku
bermasalah
Secara
formal, kedudukan bimbingan dalam sistem pendidikan di Indonesia telah
digariskan didalam undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional beserta perangkat peraturan pemerintahnya. hal-hal yang berkenaan
dengan pendidikan dasar dimana sekolah dasar ada didalamnya, dibicarakan secara
khusus dalam PP No. 28 tahun 1989. Pada pasal 25 dalam PP tersebut dikatakan
bahwa :
a. Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
b. Bimbingan diberikan
oleh guru pembimbing.
Pengakuan
formal seperti ini mengandung arti bahwa layanan bimbingan di sekolah dasar
perlu dilaksanakan secra terprogram dan ditangani oleh orang yang memiliki
kemampuan untuk itu. Untuk
pendidikan disekolah dasar pada saat ini, dengan memperhatikan karakteristik
dan kebutuhan siswa serta penyelanggaraan sistem pendidikan sekolah dasar yang
ditangani oleh guru kelas, maka layanan bimbingan disekolah dasar dalam banyak
hal masih akan lebih efektif dilaksanakan secara terpadu dengan proses
pembelajaran dan ditangani oleh guru kelas. oleh karena itu guru sekolah dasar
dikehendaki memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menyelanggarakan layanan
bimbingan.
ssiiip lh..
BalasHapusbagussss...
BalasHapus